Breaking News

Self Control Muslimah









CONTROL MUSLIMAH


 Berbicara tentang wanita, wanita adalah makhluk yg sangat unik, ia punya

ragam perasaan dibandingkan dengan laki – laki. Dalam ilmu psikologi, wanita

bisa berfikir multi, walhasil kurang nya self control, hal ini dikarenakan bahwa

wanita pendek akalnya karena hakikatnya wanita demikian, oleh karena itu

wanita butuh laki laki yg panjang akalnya yg bisa menasehati wanita. Wanita

tau banyak hal namun ada kondisi psikis yg tidak bisa di kontrol di dirinya. Saat

ini yg harus kita lakukan adalah jangan menjadi akhwat yg shalehah tampak

dzahir tetapi di dalam kesunyian berbuat maksiat, Semoga kita semua adalah

orang orang yg Allah pilih untuk mampu belajar dan semangat dalam mencari

ilmu, Allahumma aamiin

Dari perspektif psikologi, yang dimaksud dengan self control adalah

pengendalian diri atau penguasaan diri dalam suatu hal. Sedangkan di dalam

islam self control juga merupakan mujahadah al nafs, artinya perjuangan

sungguh sungguh atau jihad melawan ego dan nafsu yg ada di dalam diri.

Kenapa demikian disebut “perjuangan”? Karena sulitnya untuk mengendalikan

diri kecuali dengan ilmu. Pengendalian diri ini termasuk mengendalikan diri di

dunia maya ataupun di dunia nyata.

Lalu kenapa disebut “mujahadah”? Karena memiliki kecenderungan untuk

mencari segala sesuatu hal sehingga dikhawatirkan melanggar norma norma

agama.

Jadi ketika kita berinteraksi dengan sesama manusia maka gunakan lah otak

pikir sehingga self control ini berada di depan. Pusat self control ini terletak di

otak fikir yaitu dekat dengan dahi dan ubun ubun. Fungsinya agar kita bisa

menahan lisan, menjaga rasa malu karena otak kita telah berfikir dan

mempertimbangkan sebelum mengaktualisasikan diri. Sudah hal yang umum

diketahui bahwa wanita senang sekali akan pujian, sehingga wanita

mengendalikan nya dengan menggunakan otak belakang atau disebut juga

dengan otak emosi, itulah mengapa demikian wanita dominan dengan

perasaan nya. Alangkah baiknya jika wanita berfikir sebelum

mengaktualisasikan dirinya, think about “Do I need to expose my feeling on

something it’s not should be ? Perlukah saya untuk mengeskpresikan rasa

senang saya dalam hal ini dan itu ? maka sangat perlu kita menjaga izzah

(kehormatan) dan iffah (kesucian) agar kehormatan diri kita tetap terjaga.

Pengendalian diri ini berkaitan dengan emosi, manner dan attitude ada pada

dalam pengendalian emosi wanita, yaitu kecerdasan emosi kita. Kita tidak

hanya dituntut untuk mengendalikan kecerdasan intelektual saja, tetapi kita

juga dituntut untuk mengendalikan kecerdasan emosional yang ada dalam diri.

Di dalam Studi Neuro Sains Allah menciptakan otak yang sedemikian rupa luar

biasa menakjubkan, tugas kita adalah menjaga nya agar tidak melampaui batas

di dalam bersikap. Ada 3 alasan yang menyebabkan kita harus mengendalikan

diri yakni :

1. Kita mempunyai kecenderungan negatif di dalam diri kita, dan terkadang

syaithan lebih mudah mempengaruhi kita dalam perasaan negatif. Syaithan

selalu menghasut sehingga kita sulit mengendalikan emosi, ketika kita

mengaktifkan perasaan negatif kemudian melihat hal yang dilarang oleh Allah

hanya untuk memuaskan hawa nafsu, maka syaithan akan cepat menguasai


kita, maka kita akan selalu dikuasai dengan kecenderungan dengan hal - hal

yang negatif. jika kita bisa kendalikan maka kita akan punya mental yg tangguh

2. Dikarenakan seseorang salah tempat dalam mendahulukan sesuatu.

Maksudnya ketika kita sulit untuk mengendalikan diri karena sudah salah

tempat dalam meletakkan yaitu menjadi peope pleasure (tidak enakan)

sehingga merusak benteng yang sudah di jaga

3. Ketidakmauan dalam mengendalikan diri akibat lebih mengedepankan hawa

nafsu dan meremehkan hal tersebut. Firman Allah yang artinya,

“Dan bersegaralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga

yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang

bertakwa” QS. Ali Imran ayat 133

Artinya ketika kita menghadapi hal diluar kendali kita bersegeralah terhadap

ampunan Rabb kita.

Contoh Pengendalian Diri

Pengendalian diri yang paling sulit adalah pengendalian diri saat bertemu

dengan lawan jenis, sehingga lebih dominan perasaan. Karena nya pemuda

yang sholeh jika ia mampu menjaga dirinya dan taat terhadap Rabb nya maka

ia akan mendapatkan naungan Allah, sadarilah bahwa kita semua akan dihisab,

semua anggota tubuh kita akan berbicara ketika hari akhir, kita akan ditanya

Allah. Berikut adalah contoh pengendalian diri :

1. Pengendalian diri dalam mencontek, yaitu dengan ikhtiar belajar dengan

sungguh - sungguh

2. Pengendalian diri terhadap amanah, yaitu dengan bertanggung jawab

3. Pengendalian diri dalam menjaga hijab kita

4. Pengendalian diri terhadap rasa malu, karena rasa malu adalah mahkota

kemuliaan seorang muslimah

Rasa malu di zaman sekarang sangat langka, maka malu ini sangat lah

berharga. Fenomena yang terjadi saat ini banyak wanita yang sudah berhijab

namun rasa malu nya pudar seperti tertawa terbahak – bahak (keras),

berlenggak – lenggok dalam berjalan, dan sebagainya. Perlu kita ketahui

antara hijab dan rasa malu, itu satu paket. Banyak sekali wanita – wanita yang

sudah menikah pada usia muda namun sulit untuk mengendalikan diri.

Sadarlah wahai wanita inilah yang menyebabkan kita hilang identitas.

Role Model Wanita Adalah Istri – Istri Rasulullah

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam dulu mengangkat derajat wanita dari

kehinaan kemudian kita menjadi wanita yg memiliki kedudukan tinggi di dunia.

Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam,

kepada siapakah aku harus berbuat kebaikan ya Rasulullah ? beliau menjawab,

“ibumu.” Ia bertanya, “lalu siapa ?” beliau menjawab, ”ibumu.” Ia bertanya lagi,

“kemudian siapa ?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “lalu siapa ?”

Nabi menjawab, “ayahmu.” (HR Al Bukhari Muslim).

Tiga kali wanita disebutkan, inilah bukti bahwa wanita sebagai seorang ibu

tinggi derajat nya.


Di dalam berdakwah, ranah wanita yaitu di kalangan anak – anak dan wanita,

baik wanita muda maupun wanita tua. Jika kita saling tolong menolong dalam

hal kebaikan ranah nya pun di kalangan anak anak dan sesama wanita. Seperti

yang dilakukan Ummahatul Mukminin dalam berdakwah dan berinteraksi ada

adab adab yang perlu diperhatikan, kala itu istri Rasulullah ‘Aisyah bertanya

dibalik tabir. Demikian beliau menjaga kehormatan nya. Bayangkan jika kita

tidak punya izzah dan iffah. Hilanglah sudah kehormatan diri. Wanita berbeda

dengan laki – laki, laki – laki adalah seorang pemimpin ummat, dan berdakwah

di kalangan ummat. Dalam berinteraksi ada hal yang harus diperhatikan wanita

yaitu suara, hukum suara pada asalnya tidaklah haram maka janganlah

mendayu - dayu, jangan sampai salah digunakan di depan laki laki ajnabi,

jatuhnya haram. Hati hati dengan perkara bermudah - mudahan, sebaiknya

dihindari. Wanita harus seperti karang, di terpa badai, hujan, gelombang ia

tetap berdiri tegap karena ia punya pijakan yg kokoh. jangan seperti ikan mati

yang mudah terbawa ombak. Untuk memiliki self control yang baik diperlukan :

1. Akidah yang kokoh

2. Belajar tauhid, sepanjang hayat sampai nyawa di kerongkongan

3. Harus memiliki benteng akhlak, dengan begitu tidak akan bermudah

mudahan

4. Faham apa itu izzah dan iffah sehingga tidak gampang mengekspos

dirinya

Fenomena yg terjadi di zaman sekarang begitu banyak akhwat yang senang

diekspos. Misalnya menjadi seorang youtuber, betul sekali bahwa kita mungkin

bisa sukses dengan cara tersebut namun disitulah kita harus berfikir, disinilah

letak pengendalian diri kita sebagai wanita muslimah, jangan sampai kita

memperturutkan hawa nafsu kita saja, think before action. Kita akan

mempertanggung jawabkan semuanya di hadapan Allah dengan hisab yang

lama. Perlunya kita berfikir, apakah hal ini dicontohkan tidak oleh ummahatul

mukminin ? karena seorang muslimah harus memiliki kesadaran yg tinggi.

Tolak ukur sebuah kebenaran itu pada ketenangan hati kita, kalau kita gelisah

maka itu salah, yang menjadi salah kadang kita tidak bisa mengendalikan hati

kita, menafikannya. Firman Allah yang artinya,

“Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian

untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian

takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda

– tanda kekuasaan Allah, mudah – mudahan mereka selalu ingat.” QS. Al A’raf

ayat 26

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri – istrimu, anak – anak perempuanmu dan

istri – istri orang mukmin: “hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh

tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,

karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi

Maha penyayang. QS. Al Ahzab 59

Cerminan izzah dan iffah

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan

pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan

perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah

mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan


perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah

suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka,

atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki

mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita

islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki

yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang

belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan

kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan

bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman

supaya kamu beruntung.” QS. An Nur ayat 31

Harus kita ingat lagi dan sadari bahwa wanita senang dipuji, karena pujian

itulah kita menjadi orang yang lemah, tergadaikan izzah dan iffah kita, berbicara

tentang self control dalam islam juga bagian dari kesabaran, dan ini adalah

tingkat kesabaran yang paling tinggi yakni menjauhi larangan yg digemari

(bukan kebutuhan tetapi keinginan) ini adalah kesabaran yg paling berat.

Apa itu Delay Gratification ?

Delay gratification secara bahasa adalah menunda kepuasan. Secara istilah

adalah kemampuan menahan diri untuk mendapatkan kepuasan. Di dalam

Islam menunda segala sesuatu hal yang menyenangkan di dunia (tapi tidak

ada kebaikan) justru malah menjerumuskan kita. Mengendalikan diri agar tidak

bermudah mudahan. Ingatlah pepatah "Kehidupan dunia sementara, akhirat yg

kekal". Namun bagi orang yang mampu mengendalikan dirinya dari hal yang

dilarang oleh Allah maka ia akan diberikan balasan yang besar di akhirat in

syaa Allah. Ada beberapa hal yang harus kita pahami untuk mengendalikan diri

yang paling utama yaitu akidah. Jangan lupa di akhir zaman ini, bekal yang

harus dimiliki adalah :

1. Iman

2. Ketakwaan

3. Bekal ilmu

4. Teman yg shaleh

5. Memperbanyak membaca Al Qur’an menjadi obat bagi jiwa

6. Menjaga rasa malu

7. Belajar mengelola emosi

8. Belajar untuk menjadi pribadi yang sabar dan kokoh seperti batu karang

9. Memiliki izzah dan iffah

9 hal ini menjadi bekal di akhir zaman sehingga kita punya benteng

pengendalian diri. Mudah mudahan kita bisa menjadi pribadi yang tangguh,

pesan dari Ustadzah Cut Rafiqa Majid “Seorang akhwat akhir zaman harus

punya mental baja dan tangguh, tidak seperti kerupuk. Serta bertakwalah

kepada Allah dimanapun kita berada”.

Tidak ada komentar