Breaking News

MATERI KAJIAN (2) HIDUP INDAH DENGAN ADAB MULIA

 Bismillahirrahmanirrahim, Ketahuilah wahai sadaraku,

semoga Allah memberi kita hidayah kepada sebaik-baik

akhlak,


 ada 10 adab dari adab-adab yang paling agung.


Kenapa 10 adab ini dikategorikan kepada adab-adab yang paling agung? Karena dua hal berikut:


Pertama, karena syariat sangat memperhatikannya. Kita dapati banyak sekali pembahasan yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan 10 adab tersebut dalam syariat.

Kedua, karena seringnya terjadi dan banyaknya praktik dalam kehidupan kita sehari-hari. Maka, hendaklah dalam kehidupan kita sehari-hari mengaplikasikan adab-adab ini karena seringnya bersentuhan langsung dengan kehidupan kita di siang hari ataupun di malam hari. 

Adapun adab adalah berasal dari Bahasa Arab yaitu adab yang berarti segala sesuatu yang terpuji baik secara syariat ataupun adat.

Sungguh manusia yang paling suci yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang sempurna akhlaknya. Maka orang yang ingin mendapati warisan ilmunya haruslah yang paling meniru dan mencontoh beliau dengan mengikuti hidayah, akhlak dan adabnya shallallahu alaihi wasallam.


Adab 1: Jika engkau berjumpa dengan muslim lainnya ucapkanlah “assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Dan jika seorang muslim mengucapkan salam bagimu, maka jawablah “waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.”

Adab pertama ini adalah ‚Adab Salam‛. Telah datang kepada kita banyak sekali hadits-hadits yang memerintahkan kaum muslimin untuk mengucapkan salam, salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh:

Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa  Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan terhadap sesuatu jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai? Terbakanlah salam di antara kalian.


Adab 2: Jika kau ingin masuk ke rumah orang lain minta izinlah dan berdirilah di samping kanan atau kiri pintu. Jika engkau diizinkan masuk, maka masuklah. Dan jika tidak diizinkan, maka pulanglah.

Allah azza wa jalla berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian memasuki rumah-rumah selain rumah-rumah kalian sampai kalian meminta izin dan mengucapkan salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagi kalian agar kalian selalu ingat.


Adab 3: Jika kau makan atau minum maka mulailah dengan membaca “bismillah” lalu makanlah dengan tangan kananmu, makan apa yang terdekat denganmu. Dan jika kau sudah selesai makan jilatlah jari-jemarimu dan ucapkanlah “alhamdulillah.”

Bagaimana jika seseorang lupa membaca ‚bismillah‛sebelum dia makan?

Apa bila seseorang lupa membaca ‚bismillah‛ sebelum dia makan, maka ada dua keadaannya, 

Pertama, dia ingat bahwa dia belum membaca ‚bismillah‛ dipertengahan makannya, maka hendaklah dia langsung membacanya dengan mengucapkan ‚bismillahi fi awwalihi wa akhirihi.‛

Kedua, jika dia lupa membaca bismillah dan dia baru ingat ketika sudah selesai makan, maka tidak disyariatkan baginya untuk membaca ‚bismillah‛ lagi.


Adab 4: Jika kau berbicara, bicaralah dengan ucapan yang baik dan pada hal yang baik pula, pelankanlah suaramu dan perlahanlah dalam bicara. Dan jika ada yang berbicara dengarkan dan perhatikanlah orang tersebut, jangan dipotong pembicaraannya. Dan jangan mendahului orang yang lebih besar dalam berbicara.

Bagaimana cara berbicara sesuai adab Islam?

Ketika seseoang berbicara tentulah dia mengeluarkan suara. Dan suara adalah sarana yang dikeluarkan untuk mengungkapkan ucapan kepada orang lain. Maka ketika berbicara hendaklah seorang mukmin memelankan suaranya dan tidak mengangkat terlalu keras. Dan ketika berbicara hendaklah seseorang berbicara perlahan-lahan dan tidak terburu-buru. Hendaklah dia mengeluarkan kata-katanya perlahan. Manfaat dari berbicara perlahan ada dua.

Pertama, untuk menjaga ucapan agar lebih berhati-hati dalam memilihi ucapan dan katanya, sehingga tidaklah dia bicara kecuali telah dia timbang baik-baik.

Kedua, agar mudah dipahami dan orang lain bisa mengerti isi ucapan dan pembasahannya. Karena seseorang jika berbicara terlalu cepat maka akan susah bagi orang lain untuk mencernanya dengan baik.


Adab 5: Jika engkau beranjak ke tempat tidur maka berwudhulah terlebih dahulu, lalu tidurlah dibagian kananmu, bacalah ayat kursi sekali. Dan gabungkan kedua telapak tangamu dan bacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas lalu tiupkan ke dua telapak tanganmu tadi dan kemudian usapkanlah ke bagian tubuh yang bisa engkau capai. Lakukan itu tiga kali.

Apa yang dilakukan jika terbangun malam hari dari tidur?

Jika seseorang terbangun di malam hari dari tidurnya maka hendaklah dia membaca dzikir yang diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam, lalu berdoa dan meminta ampun kepada Allah azza wajalla serta kemudian dirikan sholat. Hal ini sebagaimana telah datang dalam sebuah hadist shahih dari Ubadah bin Shomit radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Barang siapa yang terjaga pada malam hari, lalu dia membaca ( laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir, Alhamdulillah, subhanallah, walaa ilaaha illallah wallahu akbar walaa haula walaa quwwata illaa billaah)

kemudian dia berkata: ya Allah ampuni aku! Atau dia berdoa, maka Allah kabulkan. Dan jika dia berwudhu dan dia sholat, maka diterimalah sholatnya.

Maka hendaklah jika seorang muslim terbangun dari tidurnya di malam hari agar membaca dzikir yang diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam di atas dan berdoa serta mendirikan sholat.


Adab 6: Jika bersin maka tutuplah wajahmu dengan tangan atau kainmu lalu ucapkanlah “Alhamdulillah” dan jika ada yang mendoakanmu dengan mengucapkan “yarhamukallah” maka jawablah “yahdikumullahu wa yushlihu baalakum.”

diriwayatkan oleh Abu Dawud, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Jika salah seorang dari kalian bersin, maka hendaklah dia mengucapkan: Alhamdulillah ‘ala kulli haal. Lalu hendaklah saudaranya atau temannya mengatakan: yarhamukallah. Dan dijawab lagi oleh yang bersin: yahdikumullahu wa yushlihu baalakum.


Adab 7: Jika engkau menguap maka tahanlah sebisamu, tutuplah mulutmu dengan tanganmu dan jangan bersuara seperti “aaaa.”

diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Menguap itu adalah dari setan, maka jika seseorang dari kelian menguap maka dia tahanlah semampunya, sungguh jika seorang di antara kalian mengatakan : haaa, setanpun tertawa.


Adab 8: Jika engkau tiba di suatu majelis maka ucapkanlah salam dan duduklah di bagian akhir majelis. Dan janganlah duduk di antara matahari dan bayangan. Jangan pula memisahkan antara dua orang kecuali dengan izin mereka. Jangan suruh orang lain berdiri dari tempat duduknya. Berlapanglah bagi siapa yang baru datang, banyaklah mengingat Allah di dalam majelis tersebut, paling tidak membaca “kaffaratul majlis” yaitu “subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.”

Apa yang hendaknya dilakukan di suatu majelis?

Jika seseorang berada di suatu majelis hendaklah dia mengisinya dengan berdzikir kepada Allah azza wajalla. Yaitu dengan mengingat-Nya dan mengagungkan-Nya melalui hati dan lisannya atau dengan salah satunya, baik itu hanya dengan mengagungkan Allah dengan hatinya, atau mengucapkan zikir dengan lisannya. Namun yang paling sempurna adalah dengan lisannya yang mengikuti pergerakan hatinya yang mengingat Allah azza wajalla serta mengagungkan-Nya.


Adab 9: “Berikan kepada jalan haknya: maka tundukkanlah pandangan, jangan berbuat buruk kepada siapapun, jawab salam, perintahkan kepada yang makruf dan laranglah dari perbuatan yang mungkar.”

Dan yang termasuk kedalam kaidah hak jalan ini adalah: segala aturan yang sudah diketahui oleh semua orang yang diatur oleh pemerintahan di setiap negara. Maka hal ini termasuk ke dalam hak-hak jalan yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang menggunakan jalan tersebut sebab dia termasuk ke dalam hak-hak jalan yang harus dipenuhi.

Apa saja hak-hak jalan yang datang dalam hadits?

Pertama, tundukkanlah padangan dan jangan lemparkan pandangan sembarangan. Melihat kiri dan kanan tanpa membatasinya. Karena hal ini adalah perbuatan yang tercela. Karena setiap manusia memiliki kehormatan yang harus dijaga. Dan bisa jadi pandanganmu yang engkau lepaskan liar bisa mengenai sesuatu yang tidak dibolehkan dalam agama dan tidak disukai orang lain. Maka tidak layak bagi seseorang membiarkan pandangannya melihat bebas dengan liar.

Kedua, tahanlah diri dari menyakiti orang lain. Segala perbuatan yang membuat orang lain tidak menyukai hal itu, maka itu adalah menyakitinya. Maka hendaklah seseorang menahan dirinya dari menyakiti orang lain. Baik itu dengan lisannya, tangannya, pandangannya dan lain sebagainya.

Ketiga, jika ada yang mengucapkan salam maka jawablah. Sebagaimana telah dibahas pada Adab Pertama, bahwa menjawab salam hukumnya wajib secara ijma’.

Keempat dan kelima, perintahkanlah kepada makruf dan cegahlah dari yang mungkar. Maka jika seseorang melihat ada perbuatan makruf yang bisa dia lakukan ketika berada di jalan maka lakukanlah dan ajaklah orang lain untuk melakukan hal tersebut. Misalnya jika seseorang sedang berada di pinggir jalan dan sedang‚ nongkrong bersama teman-temannya, maka ketika azan berkumandang ajaklah mereka untuk sholat dan ajak pulalah orang yang ada di jalan tersebut.


Adab 10: Pakailah pakaian yang bagus, yang paling baik adalah yang berwarna putih, janganlah pakaianmu melebihi mata kakimu dan mulailah dengan sebelah kanan ketika berpakaian dan mulailah dengan sebelah kiri ketika melepaskannya

Warna apa pakaian yang paling baik?

Yang paling baik bagi seorang laki-laki adalah memakai pakaian yang berwarna putih. Adapun perempuan hendaklah menggunakan pakaian yang gelap agar tidak membentuk tubuhnya.

Adapun laki-laki maka hendaklah dia menggunakan pakaian warna putih, karena ini adalah warna yang dipilih oleh syariat di banyak rangkaian ibadah, seperti ihrom, kain kafan dan lainnya. Selain itu telah datang sebuah hadits yang memerintahkan laki-laki untuk menggunakan pakaian berwarna putih.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh At-Timidzi dari Samuroh bin Jundub radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

"Pakailah pakaian yang berwarna putih."

jika seseorang hendak melepaskan pakaiannya maka hendaklah dia memulainya dengan sebelah kiri terlebih dahulu jika pakaian tersebut memiliki bagian kanan dan kiri. Sebagaimana pembahasan di atas.

Perhatian: Adab-adab di atas tentunya selain daripada adab-adab yang wajib dilakukan oleh seseorang ketika berpakaian. Berikut kami sebutkan hal-hal yang wajib diperhatikan ketika berpakaian selain yang disebutkan di atas:

a. Bukan dari benda yang haram, baik haram zatnya ataupun cara mendapatkannya.

b. Menutup aurat.

c. Tidak transparan.

d. Longgar dan tidak ketat yang membentuk lekukan tubuh.

e. Tidak menyerupai kaum kafir yang menjadi ciri khas mereka, seperti topi natal, topi para pendeta dan lainnya.

f. Tidak menyerupai pakaian khusus ahlul bid’ah, seperti sorban dan pakaian khusus yang dipakai oleh para pemuka Syi’ah Rafidhah.

g. Tidak menyerupai lawan jenis.

h. Tidak syuhroh, yaitu pakaian ‘tampil beda’ yang membuat perhatian manusia tertuju kepadanya. Dan lain-lain.



Tidak ada komentar